Halaman

Minggu, 17 Juni 2012

YLKI Minta Peredaran Obat Tradisional Diawasi” plus 1 info menarik lainnya

YLKI Minta Peredaran Obat Tradisional Diawasi” plus 1 info menarik lainnya


YLKI Minta Peredaran Obat Tradisional Diawasi

Posted: 17 Jun 2012 01:47 PM PDT

Metrotvnews.com, Medan: Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumatra Utara meminta Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Medan, terus mengawasi peredaran obat-obat tradisional yang dijual secara bebas di masyarakat.

"Konsumen juga perlu hati-hati dan waspada terhadap obat tradisional, dikhawatirkan ada yang diduga bercampur dengan bahan kimia yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia," kata Ketua YLKI Sumatera Utara Abubakar Siddik di Medan, Minggu (17/6).

Untuk tidak terjadinya kesalahan dalam pembelian atau mengonsumsi obat-obat tradisional itu, menurut dia, lebih dahulu harus diteliti, apakah memang benar memiliki izin atau label yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan.

"Atau bisa juga menanyakan obat-obat tersebut pada petugas Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanana (BBPOM), sehingga jelas diketahui obat yang akan dibeli itu," kata Abubakar.

Dia mengatakan, masyarakat jangan sampai lengah dan "tertipu" dengan berbagai pruduk obat herbal yang terbuat dari kapsul atau jamu yang saat ini terus membanjiri di pasaran mau pun toko-toko obat.

Sebab, jelasnya, dari sekian banyak obat-obat tradisional itu, kemungkinan ada yang menyalah dan tidak mengikuti prosedur yang berlaku.(Ant/DNI)

YLKI minta BBPOM awasi peredaran obat tradisional

Posted: 17 Jun 2012 11:37 AM PDT


"Konsumen juga perlu hati-hati dan waspada terhadap obat tradisional, dikhawatirkan ada yang diduga bercampur dengan bahan kimia yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia," kata Ketua YLKI Sumatera Utara Abubakar Siddik di Medan, Minggu.

Untuk tidak terjadinya kesalahan dalam pembelian atau mengonsumsi obat-obat tradisional itu, menurut dia, lebih dahulu harus diteliti, apakah memang benar memiliki izin atau label yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan.

"Atau bisa juga menanyakan obat-obat tersebut pada petugas Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanana (BBPOM), sehingga jelas diketahui obat yang akan dibeli itu," kata Abubakar.

Dia mengatakan, masyarakat jangan sampai lengah dan "tertipu" dengan berbagai pruduk obat herbal yang terbuat dari kapsul atau jamu yang saat ini terus membanjiri di pasaran mau pun toko-toko obat.

Sebab, jelasnya, dari sekian banyak obat-obat tradisional itu, kemungkinan ada yang menyalah dan tidak mengikuti prosedur yang berlaku.

Oleh karena itu,katanya, pihak BBPOM dan Dinas Kesehatan dan instansi terkait dapat terus bekerja sama memantau perkembangan obat herbal tersebut.

Selain itu, diantara obat herbal itu, mungkin saja ada yang sudah kedaluarsa atau sudah habis masa izin edarnya.

"Jika obat yang sudah kedaluarsa itu masih terus dikonsumsi masyarakat atau konsumen, dikhawatirkan akan dapat menimbulkan penyakit," ucap dia.

Ia mengatakan, efek negatif yang perlu diawasi terhadap obat tradisional itu adalah, dugaan adanya izin dabel (ganda). Ini harus diperhatikan secara serius untuk menghindari hal-hal yang tidak diingini terjadi terhadap masyarakat.

Misalnya, izin yang diberikan Kementerian Kesehatan terhadap satu jenis obat, namun oleh pihak perusahaan diduga menyalahgunakan dengan menggandakan izin atau label tersebut kepada obat jenis yang lain.

"Sehingga satu izin, digunakan untuk dua jenis obat yang berbeda.Satu jenis obat telah melalui uji laboratorium kesehatan, sedangkan satu lagi tidak melalui pemeriksaan melalui medis.Hal seperti inilah yang sangat berbahaya, jika sampai diedarkan di masyarakat," ucap dia.

Dia menambahkan, kemungkinan jenis obat yang tak memiliki izin itu, yang dikhawatirkan akan menimbulkan masalah bagi konsumen yang tidak teliti dan membeli begitu saja obat yang tidak jelas untuk apa manfaatnya.

"Kehatian-kehatian dalam pembelian dan pemakaian obat tradisional itu perlu diperhatikan secara serius oleh masyarakat. BBPOM dan Dinas Kesehatan juga harus mensoalisasikan obat-obat yang punya izin mau pun tidak, untuk menyelamatkan masyarakat dari hal-hal yang tidak diingikan," kata Abubakar.
(M034/Z002)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar