Halaman

Rabu, 02 Mei 2012

Obat Tradisional Juga Diresepkan di Rumah Sakit Thailand” plus 1 info menarik lainnya

Obat Tradisional Juga Diresepkan di Rumah Sakit Thailand” plus 1 info menarik lainnya


Obat Tradisional Juga Diresepkan di Rumah Sakit Thailand

Posted: 30 Apr 2012 04:22 AM PDT

Jakarta, Tak hanya di Indonesia, Thailand pun kaya akan obat-obatan tradisional. Bahkan, obat-obatan tradisional juga sudah diresepkan oleh dokter atau tenaga kesehatan di layanan kesehatan dan rumah sakit.

"Di fasilitas pelayanan kesehatan tidak lebih dari 10 persen pasien yang mendapatkan pengobatan tradisional atau pengobatan alternatif komplementer," jelas Dr Suphan Srithamma, Director General Department fot Development of Thai Traditional Alternative Medicine (DTAM) Ministry of Public Health, dalam acara diskusi kesehatan tradisional dan alternatif dengan Departemen Kesehatan Thailand di Gedung Kementerian Kesehatan, Senin (30/4/2012).

Pengobatan tradisional di fasilitas pelayanan kesehatan diberikan di rumah sakit regional (tidak lebih dari 2 persen), rumah sakit umum (tidak lebih dari 5 persen), rumah sakit komunitas (tidak lebih 10 persen), Tumbon Health Promotion Hospital (semacam Puskesmas) tidak lebih dari 10 persen.

Di Thailand, pengobatan tradisional dengan kenal Thai Traditional Medicine (TTM). Pengobatan ini berbasis pada prinsip Buddhism atau kepercayaan Budha.

TTM digunakan dalam beberapa bentuk pengobatan seperti obat-obatan, farmasi, pijat, kebidanan dan kesehatan ibu anak, upacara dan meditasi Budha serta ritual lainnya berdasarkan keyakinan pada kekuatan gaib atau kekuatan alam semesta.

Berdasarkan TTM, tubuh manusia terdiri dari empat elemen ('tard' dalam bahasa Thai), yaitu tanah, air, angin dan api. Ketika empat unsur tubuh dalam keadaan seimbang, maka tubuh akan sehat.

Sebaliknya, jika terjadi ketidakseimbangan dalam unsur-unsur tersebut (difisit atau kelebihan) atau cacat dalam salah satu elemen, maka seseorang akan menjadi sakit.

"Antara Indonesia dan Thailand tidak bisa dibandingkan karena masing-masing punya khas ketradisionalannya. Jika China punya basic, India punya basic, jika Indonesia basicnya jamu, ternyata Thailand menggunakan semua itu, seperti dari Arab, China, tetapi pendekatannya dengan Budha, yaitu dengan 4 elemen," jelas dr Abidinsyah Siregar, DHSM, M.Kes, Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer.

(mer/ir)

Dokter Indonesia Boleh Resepkan Herbal untuk 26 Penyakit Ini

Posted: 30 Apr 2012 03:04 AM PDT

Jakarta, Dengan adanya saintifikasi jamu, dokter berkompetensi khusus kini bisa meresepkan obat herbal untuk pasien. Ada 26 masalah kesehatan yang bisa mendapatkan resep obat herbal dari dokter Indonesia. Apa saja?

Dengan konsep integrasi, kini dokter tidak hanya meresepkan obat kimia moderen, tetapi juga boleh dengan obat-obat yang sudah terstandarisasi atau obat herbal terstandar (OHT).

Ada 3 pilihan terapi yang bisa diberikan oleh dokter, yaitu terapi konvensional dengan obat-obatan kimia, terapi konvensional ditambah dengan tradisional sebagai pelengkap atau murni pengobatan tradisional sebagai alternatif.

"Saat pasien diperiksa dan diagnosa oleh dokter, dokter punya 3 pilihan, tidak hanya pengobatan konvensional (dengan obat kimia)," jelas dr Abidinsyah Siregar, DHSM, M.Kes, Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer, dalam acara diskusi kesehatan tradisional dan alternatif dengan Departemen Kesehatan Thailand di Gedung Kementerian Kesehatan, Senin (30/4/2012).

Namun tidak semua dokter bisa memberikan pengobatan tradisional tersebut. Pilihan terapi tradisional hanya bisa oleh dokter yang memiliki sertifikasi kompetensi atau tenaga kesehatan yang sudah mendapatkan training khusus pengobatan tradisional.

Berikut 26 masalah kesehatan yang bisa mendapatkan pilihan pengobatan tradisional dari dokter Indonesia:

  1. Dislipidemia (kelainan lemak dalam darah)
  2. Diabetes
  3. Hipertensi
  4. Hiperurisemia (kadar asam urat tinggi)
  5. Demam
  6. Sakit gigi
  7. Obesitas
  8. Gangguan makan anoreksi
  9. Diuretik
  10. Nefrolitiasis (batu ginjal)
  11. Dispepsi (rasa nyeri atau perasaan tidak nyaman pada perut bagian atas)
  12. Mual dan muntah
  13. Paliatif (untuk kanker)
  14. Suportif untuk penyakit jantung
  15. Gastritis
  16. Arthritis
  17. Konstipasi (sembelit)
  18. Batuk
  19. Gastroenteritis (radang lambung atau usus)
  20. Insomnia
  21. Dermatitis
  22. Gangguan hati
  23. Disfungsi ereksi
  24. Imunitas menurun
  25. Infeksi saluras pernapasan atas (ISPA)
  26. Hemoroid (wasir atau ambien)
(mer/ir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar