ASTA - Asty Ananta Fans Club: Asty Ananta Rawat Bagian Dalam” plus 1 info menarik lainnya |
ASTA - Asty Ananta Fans Club: Asty Ananta Rawat Bagian Dalam Posted: 04 Jun 2011 09:49 AM PDT Asty Ananta terbiasa merawat kebugaran tubuhnya. Selain suka berolah raga, Asty juga mengonsumsi jamu tradisional. Sewaktu tinggal di Semarang, Asty tak pernah absen meminum jamu yang dibuat sendiri oleh kerabatnya. |
Awas, <b>Jamu</b> Beracun Beredar di Pasaran | Jurnal Berita Online Posted: 03 Jun 2011 08:58 PM PDT TUBAN (Jurnalberita.com) – Akibat meminum jamu tradisional tak bermerek dan diragukan kualitasnya, Kasmadi (57), warga Dusun Karangdowo Desa Leran Kulon Kecamatan Palang, mengalami keracunan. Kini, pria bertubuh kurus ini harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit (RS) Medika Mulya Tuban. Korban mengalami keracunan saat membeli jamu di salah satu toko jamu milik warga Desa Plandaan Kecamatan Palang, berinisial M, sekitar pukul 18.00 WIB hari Senin lalu. Kepada pemilik toko jamu, Ia memesan jamu seduh atau tradisional untuk menjaga kesehatannya. Tanpa rasa khawatir, lantaran sudah terbiasa serta berlangganan membeli jamu di tempat tersebut, ia pun menenggaknya. "Setelah minum jamu seduh itu, saya dikasih pil berwarna biru seperti biasanya," ujarnya dengan logat bahasa jawa kental. Usai meminum jamu, kata Kasmadi, ia langsung kembali ke rumah dan saat itu belum merasakan efek jamu yang baru diminumnya. "Ketika jam 22.00 malam, kepala saya pusing, tubuh saya lemas dan kaku dan kemudian saya sudah tidak tahu apa yang terjadi, tahu–tahu saya sudah berada di rumah sakit," ujarnya kepada beberapa wartawan yang mewawancarainya. Namun, saat ditanya merk jamu yang diminumnya, kakek tiga anak ini tidak mengetahuinya. Yang ia ketahui jamu itu untuk kesehatan tubuhnya dan sekali minum, dia harus membayar Rp.6500 ditambah dengan beberapa pil sebagai pelengkap. Menurut istrinya Sumani (53), tiga jam setelah minum jamu, suaminya langsung lemas dan pingsan, "Kemudian saya panggilkan mantri setempat, tetapi disuruh ke rumah sakit," kata Sumani yang mengaku tak akan menuntut pemilik toko dan produsen jamu tersebut. Dr. Edy Priyono, Direktur Utama (Dirut) RS Medika Mulya saat ditemui wartawan menyatakan, berdasarkan hasil laboratorium, korban keracunan jamu tradisional yang diminumnya, "Namun, sekarang sudah sehat dan kondisinya sudah membaik. Mungkin besok (hari ini, red) sudah diperbolehkan pulang," jelasnya. Menurut informasi yang didapat, peristiwa keracunan seperti yang dialam Kasmadi bukan kali ini saja terjadi, bahkan sudah banyak orang yang mengalami hal serupa. "Yang paling parah mungkin Pak Kamadi ini sedangkan lainnya mungkin hanya pusing saja. Jumlahnya hampir 20 orang," ujarnya memberi informasi kepada beberapa wartawan. (jbc11/jbc2) |
You are subscribed to email updates from rss indonesia rakhma To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar